
Mama menjelaskan, katanya, Maria ga boleh memakai pakaian seperti itu lagi karena bang Dafa melarangnya. Mau tau alasannya? Karena pakaian adikku itu seperti laki-laki dan pantatnya akan terbentuk, itu tidak boleh... Katanya kalau bisa pake rok seperti aku. Hihi.. Aku geli dan bersyukur. Ternyata Bang Dafa mau "memperbaiki" adikku, dan sebagai permulaan adalah dengan mereparasi cara adikku berpakaian. Aku sih maklum aja adikku berpakaian seperti itu karena pekerjaannya banyak di lapangan, mungkin ribet kalau pake rok kayak aku. Padahal aku pake rok karena tuntutan institusi.. Hehe..
Wah, aku senang karena Bang Dafa ,memperhatikan adikku! Itu mungkin salah satu cara seorang suami mendidik istrinya. Senangnya...
Aku jadi teringat dengan percakapan antara aku dan teman-teman, laki-laki di antaranya. Ketika aku menanyakan mengapa laki-laki suka "ngelaba" meskipun sudah mempunyai pasangan (pacar atau istri), mengapa laki-laki melarang pasangannya untuk berpakaian "minim" padahal dia suka jika melihat perempuan dengan pakaian atau dandanan yang seronok. Jawaban mereka bikin geleng-geleng kepala..
Ini lo jawabannya :
"Ibarat aku punya cincin yang aku sayangi di jari tangan. Terus, masak ga boleh lihat-lihat cincin yang dijual di toko, emperan, dll. Ga apa kan? Toh yang aku sayangi cuma cincin yang udah ada di jari itu." (La.. kan baru satu, empat jari lain masih kosong tuh!! Haha..)
"Ya ga boleh lah cewe aku pamer buat cowo lain. Cuma buat aku aja dia boleh kayak gitu." (dalam hati, aku cuma bisa bilang, ye.. itu kan bukan istri kamu!)
Ih...!! Laki-laki ko gitu sih?? Mungkin ga semua laki-laki kayak gitu ya, tapi mungkin hanya sedikit aja laki-laki yang ga kayak gitu.. Apa iya? Ah, aku ga tau...!!
Aku punya temen laki-laki, dia tuh... cunihin (bahasa Sunda, artinya genit) sama perempuan, apalagi sama perempuan yang cantik, mengkilat, herang, dll.. Dia gampang banget colek-colek gitu (tapi sama aku dia ga berani, soalnya aku suka tegur dia. Tapi dia ga tersinggung dan tetap baik sama aku). Eh.. ternyata dia punya "cewe" (ih, ga enak banget ngomongnya), berkerudung juga!! Katanya itu calon istrinya.. (walah!! Kasihan amat tuh perempuan, ga tau calonnya kayak gimana kalo di kampus). Lalu aku tanya, kamu kan suka sembarangan sama perempuan, tapi ko pilih perempuan untuk jadi istri kamu yang beda banget sama perempuan yang sering kamu "jahili"?
Jawabnya : "Hm.. kalau kita beli buah-buahan di tukang buah, kita kan boleh cicip tuh buah yang ditawarin. Bisa kita pegang-pegang, cuil-cuil, dll.. Bisa kita cicip yang mana aja yang kita mau. Terus kita beli buahnya, tapi bukan yang sudah kita cicipi tadi kan? Pasti minta dibungkus yang masih utuh, ya ga? Salah perempuan itu lah, mereka ga protes kalo aku colek atau aku godain.. Suruh siapa mereka berpenampilan seperti itu. Gini-gini juga aku kan tar jadi bapak dan aku harus pilih perempuan baik yang akan jadi ibu dari anak-anakku.."
Ha....!!!? Aku ga tau deh harus bicara apa. Tapi aku hanya bisa geleng-geleng kepala, tersenyum kecut dan berkomentar : Dasar laki-laki!!!
Subhaanallah.. Maria, beruntung sekali kau bersuamikan Bang Dafa. Semoga kalian bahagia dalam kasih sayang dan ridha Allah..
(Eh, Maria belanja baju baru dong ya??? Asyikkk, ikut dong.....!!!)
No comments:
Post a Comment