Wednesday, June 25, 2008

Tasya

“Ass ka dhya msh ingat tasya? tasya kangen ka kabarnya baik g udah dl ya waslm”

Aku baca tulisan sms yang baru kuterima, ini sms dari Tasya (meskipun ditulis oleh ibu atau ayahnya), adik kecil yang manis…

Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Ah… mungkin dia sekarang sudah bertambah besar…

Tasya… aku pasti ingat sosok cantik yang lucu, periang dan pandai ini… Fisiknya pun mudah kuingat karena ia berbeda dengan teman-temannya, bahkan dengan saudara kandungnya. Ia anak kedua dari empat bersaudara. Ia tinggal bersama kedua orang tua dan dua saudara perempuannya di suatu permukiman padat dekat pasar di daerah Bandung Timur. Sedangkan adik laki-lakinya yang masih bayi tinggal bersama kakek dan neneknya.

Aku senang jika ia girang karena kedatanganku untuk bermain, jalan-jalan atau sekadar berkunjung. Jika kami sedang berjalan di keramaian, seringkali orang-orang berhenti di dekat kami dan mengamat-amati Tasya dan diriku. Lalu terdengar kata-kata : “Cantik… Lucu…” yang ditujukan pada Tasya. Mungkin dalam hati mereka berkomentar : “Ko ga mirip ya?” Atau mungkin mereka berpikir aku menikah dengan bule dan Tasya adalah anakku, hihihi…. dan mereka langsung bertanya padaku : “Anak?”

Aku hanya tersenyum dan menjawab : “Bukan… Saudara…”

Jika hal itu terjadi, Tasya selalu menggenggam erat tanganku, wajahnya cemberut, memalingkan mukanya dan merapatkan tubuhnya padaku, seperti ingin aku melindunginya… Ia tak menyukai tatapan orang lain yang mengaguminya…

“Kak, kenapa sih orang-orang bilang Tasya cantik, lucu?” tanya Tasya dengan lafal huruf yang cadel, suatu kali, ketika aku mengajaknya ke pameran buku…
“Tasya kan memang cantik…” jawabku.
“Kak Dhya juga cantik,” Tasya berkata lagi.
Aku jawab, “Semuanya juga cantik, ibu Tasya, kakak dan adik Tasya juga cantik.”
“Iya, tapi ko ga dibilang gitu juga sama orang-orang?”
“Tasya baru mandi kan, jadi cantik banget, wangi lagi... Kalau Kak Dhya belum mandi lagi, kan ga sempat, dari kampus langsung jemput Tasya. Ya?” Jawabku, kebingungan…
“Mungkin Tasya ga pake kerudung ya Kak, jadi orang-orang lihatin Tasya kayak gitu…”
O ow… aku ga tau deh harus bilang apa…

“Kak, Tasya mau pake kerudung aja kayak Kakak ya.”
“O ya? Boleh… Memangnya kenapa Tasya ingin pakai kerudung?”
“Tasya ga mau dilihatin terus sama orang-orang…”

Aku kaget dengan ucapannya. Tetapi tentu saja aku senang mendengarnya.

Di saat banyak perempuan yang merasa senang dan bangga jika ditatap oleh pandangan yang tidak semestinya-belum waktunya-bukan oleh orang yang seharusnya-suaminya, karena kecantikan fisiknya, seorang anak perempuan kecil, kelas 1 SD, melontarkan kata-kata yang semoga menjadi doa yang terkabul, ingin menutup tubuhnya untuk menghindari pandangan orang lain terhadapnya…

Subhaanallah…

Tasya, semoga hal itu benar terwujud. Saat usia balighmu tiba kelak, hijab telah menutupi tubuhmu… Allah menjagamu…
Alhamdulillah, Kak Dhya baik dan sehat, Tasya juga kan?
Maaf ya, kakak belum sempat main lagi…
Tasya sayang, kakak juga kangen…

No comments:

 
Dear Diary Blogger Template