Thursday, March 27, 2008

Bayi Itu Telah Pergi

Aku iseng menghubungi Mira, teman satu kost-ku dulu yang berbeda fakultas. Sudah lama kami tidak bertemu dan saling sapa. Kami bertemu kali terakhir sekitar empat bulan yang lalu.

Waktu itu Mira mengeluhkan rasa sakit di daerah bawah perutnya, dan aku menemaninya ke dokter kandungan, tempat aku berkonsultasi karena aku memiliki masalah dengan siklus haidku.

Aku menemaninya di ruang periksa. Dokter menanyakan berbagai hal, lalu beliau memeriksa Mira dengan USG.

“Kamu hamil?” Aku tersentak mendengar pertanyaan dokter kepada Mira, aku menoleh pada Mira.

“Ga, Dok..”, Mira menjawab singkat.

“Jangan bohong. Ini ada janin. Sini Dhy, lihat ini...

Aku mendekatinya, dan dokter menunjukkan letak calon bayi di monitor USG, lengkap dengan ukurannya. Aku tertegun dan tidak percaya dengan mataku yang sudah melihat bentuk benda hidup dalam rahim Mira.

“Hm... usianya sekitar 4 bulan.” katanya.

Mira terdiam. Lalu ia duduk dan tertunduk, mungkin malu…

Selanjutnya Mira menceritakan dengan jelas bahwa sebulan yang lalu ia pernah berusaha menggugurkan kandungannya dengan bantuan “dukun beranak” dan ia yakin kalau janinnya sudah keluar dan darahnya keluar banyak.

Aku melihat Mira dan ia pun melihat padaku, kemudian ia langsung mengalihkan pandangannya.

”Ini saya kasih resep, kasih tau pacarmu, juga orang tuamu, ya. Keadaan bayinya sehat. Pelihara baik-baik”, dokter Fira memberikan kertas berisi resep kepada Mira.

“Terima kasih , Dok…”

Kami pulang. Aku membisu. Aku ga percaya hal seperti ini dialami teman satu kostku.

“Jadi yang waktu itu keluar apa ya Dhy?” Suara Mira memecah pikiranku.

“Oh... mungkin hanya dinding rahim sama darah aja...”, jawabku sekadarnya.

Setelah hari itu, aku jarang bertemu Mira dan sebulan kemudian aku memutuskan untuk tidak tinggal di tempat kost lagi, pulang ke rumah...

Sore ini aku mengubungi Mira dengan harapan bisa mendapat kabar tentang kehamilan atau kelahiran anaknya. Tetapi aku mendapat kabar yang membuatku lebih terkejut lagi daripada pengakuannya yang dulu.

“Ga ada ko, Dhy, udah dari dua bulan yang lalu...”

Kalimat itu masih terngiang di telingaku. Aku syok...

Mira… Bayi itu…

No comments:

 
Dear Diary Blogger Template