Monday, June 4, 2007

Meet for the sake of Allah...

Pertengahan tahun yang lalu, saat aku sedang merasa sedih tentang sesuatu yang menimpa diriku, aku mulai membuka Yahoo Messenger-ku untuk yang pertama kali. Aku buka dengan bantuan petunjuk dari adikku. Ya, aku belum mengerti apa itu YM. Aku hanya tahu browsing di internet untuk mencari hal-hal yang aku perlukan untuk di kampus saja.

Aku tidak ingat bagaimana caranya sampai aku tiba-tiba ada di room yang belum pernah aku kunjungi. Aku lihat huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat berseliweran di layar komputer dengan cepat dan dalam bahasa yang bermacam-macam, bahkan aneh. Aku perhatikan lalu aku ikut bergabung dengan mengucapkan salam. Salah satu user menjawab dan berbicara denganku. Beberapa menit kemudian ada user yang menimpali aku, ketika aku menjawab bidang aku menuntut ilmu :
“ ******* wanna be :D “

Aku lihat ID-nya… Hmm… bagus. Tiba-tiba aku kaget karena ada window kecil muncul. User itu mengirimkan aku IM. Lalu aku balas. Dia memperkenalkan dirinya. Ternyata orang Indonesia juga. Namanya: ***** (pokoknya bagus deh!).

Well, di room itu aku juga bertemu teman-teman lain yang sampai sekarang masih aku ingat dan beberapa di antaranya masih suka ketemu. (Apa kabar semuanya nih..? Kapan ya kita ketemu lagi..?)

Sebulan itu aku lumayan rajin online, hehe… Aku sering bertemu dia dan dia menasihati aku supaya jangan sering chatting tar bisa ketagihan, belajar yang rajin supaya cepet lulus. Gubrakkk!! Aku jadi malu… tapi benar juga, aku ga boleh terus2an chatting soalnya aku punya kerjaan lain yang harus diselesaikan dan lebih penting, yaitu : KULIAH. (Hehe... Ok, Insya Allah, bro.. thanks for reminding me..)

Sampai sekarang aku masih keep in touch dengannya, meskipun tidak sesering dulu. Sekarang lebih sering berkomunikasi lewat e-mail, itu pun belum tentu satu bulan sekali. Terkadang aku bertemu juga lewat chat, tapi seringnya hanya beberapa menit menjelang aku off. Aku juga malu sih, soale aku sering curhat sama dia. Tapi dia sering memberi aku nasihat yang terkadang bikin aku berkata: “oooo….” alias speechless, menyadari betapa culunnya diriku.. Sedikit banyak apa yang dia berikan sangat membantu aku untuk mengobati luka yang ada di hati aku (thanks bro, jazakallah ahsanu jazaa).

Temanku berkomentar: "Leave it, face the real world...!!" Ada juga temanku yang mengatakan bahwa kesedihan akan hilang tergantung diri kita ingin seberapa cepat kesedihan itu berlalu atau melupakan persoalan atau orang yang telah membuat kita sedih. Mau satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, lima tahun…? Terserah, tapi rugi banget kalau kita dirundung kesedihan terus menerus…

Aku pikir baik-baik, ya ternyata aku kemarin terlalu lama larut dalam kesedihan. Tapi tenang aja, sekarang aku sudah tidak sedih lagi… Alhamdulillaah… Makasih semuanya… !!!

Mungkin itu salah satu cara Allah menyembuhkan kesedihan di hati ya? Mendapatkan nasihat dan saling menghibur sesama muslim, meskipun hanya bertemu di dunia maya. Ya, semua terjadi atas kehendak-Nya. Aku bertemu teman baru yang bisa mengingatkan aku jika aku keliru, It's for the sake of Allah.. Aku senang, semoga tidak untuk sementara, Aamiin.. Insya Allah.

Tapi aku sadar, terkadang pertemanan itu seperti seleksi alam, dari sekian banyak teman yang kita kenal, hanya beberapa atau bahkan hanya satu yang akan bertahan sampai waktu yang lama/sampai masing-masing menjadi tua... :-)

Subhaanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan rasa persaudaraan di setiap hati manusia. Sekecil apa pun rasa itu, setiap manusia memerlukan orang yang dapat menegurnya jika salah, memberi nasihat, mengingatkan dan sebagainya... that's like a gift for me from Him! Thank you, Allah...

Wallahu a’lam.

No comments:

 
Dear Diary Blogger Template