Huhu... Huhu... Aku sedih... Biarkan aku ...
---
"Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis" (QS 53:43)
Sudah tenangkah dirimu sekarang? Mari, mari kita lihat lagi mengapa kesedihan itu mampir pada dirimu? O.. ternyata kau yang memilihnya untuk datang padamu. Lihat, kau telah memilih jalan yang kau kira itu baik tanpa kau pikirkan dengan akal yang sehat, hati yang bersih dan motivasi yang benar di balik semua itu. Lalu mengapa kau menyalahkan orang lain? Itu pilihanmu.. sadarlah..
Kesedihan datang tanpa dapat kita duga, termasuk kesedihan. Tidak salah jika ada rasa sedih pada dirimu tetapi tak perlu kau larut dalam arus kesedihan itu. Menangislah sepuasmu, setelah itu lupakanlah.
Jadilah kau seperti bebek yang sedang berenang di kolam. Dia berenang dengan lincah, paruhnya seperti selalu tersenyum (atau dower?) dan tampak sempurna. tapi, lihatlah kakinya yang ada di dalam air, begitu sibuk tanpa lelah mengayuh agar ia dapat berenang.
Apa yang sudah terjadi tidak dapat diulang, apalagi ingin kau ulang seperti yang kau inginkan. Relakanlah.. Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Tak mengapa.. Buatlah nasi yang terlanjur menjadi bubur itu menjadi bubur ayam spesial yang kau suka, sehingga kau bisa menikmatinya. Enak bukan?
Kesedihan yang kau alami akan menjadi kenangan yang mungkin suatu saat akan kau ingat, kau kenang. Biarkanlah, itu episode hidup yang harus kau jalani. Lihatlah ke depan, ke arah jalan yang kau harus lalui, bukan masa lalu yang telah kau lewati, Jika kau tidak bisa melupakannya, coba kau bingkai episode itu dalam album kenangan hidup milikmu. Kau bisa simpan semua di sana lalu simpanlah agar kau tak selalu ingat semua itu. Sesekali, kau boleh menengok ke belakang dan mungkin suatu hari nanti mungkin kau ingin melihatnya kembali,
---
"Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis" (QS 53:43)
Sudah tenangkah dirimu sekarang? Mari, mari kita lihat lagi mengapa kesedihan itu mampir pada dirimu? O.. ternyata kau yang memilihnya untuk datang padamu. Lihat, kau telah memilih jalan yang kau kira itu baik tanpa kau pikirkan dengan akal yang sehat, hati yang bersih dan motivasi yang benar di balik semua itu. Lalu mengapa kau menyalahkan orang lain? Itu pilihanmu.. sadarlah..
Kesedihan datang tanpa dapat kita duga, termasuk kesedihan. Tidak salah jika ada rasa sedih pada dirimu tetapi tak perlu kau larut dalam arus kesedihan itu. Menangislah sepuasmu, setelah itu lupakanlah.
Jadilah kau seperti bebek yang sedang berenang di kolam. Dia berenang dengan lincah, paruhnya seperti selalu tersenyum (atau dower?) dan tampak sempurna. tapi, lihatlah kakinya yang ada di dalam air, begitu sibuk tanpa lelah mengayuh agar ia dapat berenang.
Apa yang sudah terjadi tidak dapat diulang, apalagi ingin kau ulang seperti yang kau inginkan. Relakanlah.. Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Tak mengapa.. Buatlah nasi yang terlanjur menjadi bubur itu menjadi bubur ayam spesial yang kau suka, sehingga kau bisa menikmatinya. Enak bukan?
Kesedihan yang kau alami akan menjadi kenangan yang mungkin suatu saat akan kau ingat, kau kenang. Biarkanlah, itu episode hidup yang harus kau jalani. Lihatlah ke depan, ke arah jalan yang kau harus lalui, bukan masa lalu yang telah kau lewati, Jika kau tidak bisa melupakannya, coba kau bingkai episode itu dalam album kenangan hidup milikmu. Kau bisa simpan semua di sana lalu simpanlah agar kau tak selalu ingat semua itu. Sesekali, kau boleh menengok ke belakang dan mungkin suatu hari nanti mungkin kau ingin melihatnya kembali,
bukalah.. tapi hanya untuk dijadikan pelajaran dan nasihat untukmu.
Kau akan tahu bahwa mungkin kau tidak akan pernah belajar menjadi dewasa jika tak pernah mengalami warna-warni kehidupan, termasuk kesedihan. Bersyukurlah.. ternyata Allah masih sayang padamu. Dia ingin kau sadar dan kembali ke jalan-Nya.
Sekarang kau hanya perlu tersenyum untuk mengembalikan kekuatanmu, ayo bangkit dari kesedihanmu.. Nikmatilah, tak ada yang sia-sia untukmu..
Insya Allah..
---
"Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya."
(QS 53:24, 25, 39)
Kau akan tahu bahwa mungkin kau tidak akan pernah belajar menjadi dewasa jika tak pernah mengalami warna-warni kehidupan, termasuk kesedihan. Bersyukurlah.. ternyata Allah masih sayang padamu. Dia ingin kau sadar dan kembali ke jalan-Nya.
Sekarang kau hanya perlu tersenyum untuk mengembalikan kekuatanmu, ayo bangkit dari kesedihanmu.. Nikmatilah, tak ada yang sia-sia untukmu..
Insya Allah..
---
"Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya."
(QS 53:24, 25, 39)
RSS Feed (xml)
No comments:
Post a Comment