
Baru kali ini aku duduk berdekatan dengan waria. Mereka tampak cantik tetapi maskulin… Riasan wajah yang tidak biasa aku lihat, tampak tipis menghias wajah mereka. Rambut panjang yang berwarna-warni menambah kecantikan buatan itu. Tetapi mereka sama denganku, sedang menunggu…
Aku sedang berada di suatu klinik kesehatan. Aku akan menjalani suatu konseling atas anjuran Kak Heru. Ia mengatakan bahwa sebaiknya aku melakukan pemeriksaan di klinik ini untuk memastikan bahwa aku baik-baik saja. Meskipun Kak Heru dan aku yakin diriku ini sehat, aku mau melakukannya.
Memang, ujung jari telunjuk tanganku pernah tertusuk benda tajam yang runcing, alat itu baru dipakai oleh orang yang mempunyai riwayat memakai narkoba selama bertahun-tahun, suspect HIV +. Tetapi, jika dihitung sejak aku terluka saat itu sampai sekarang, sudah lebih dari 1,5 tahun, window period sudah terlewati. Dan aku baik-baik saja, Alhamdulillaah…
Kak Heru menemui aku dan mengantarku ke ruangan tempat teman-temannya berada. Aku diperkenalkan kepada mereka. O… jadi mereka teman Kak Heru… Apa mereka juga HIV +? Atau sudah terkena AIDS, seperti Kak Heru? Subhanallah… mana bisa aku menebaknya secara kasat mata seperti ini? Mereka tampak sehat, gagah, dan bersemangat...
Lalu aku disuruh masuk ke suatu ruangan untuk menjalani konseling oleh seorang teman Kak Heru. Di ruangan itu, aku diminta menulis formulir, mengisi surat pernyataan, diberi konseling, dan sebagainya. Setelah itu, aku ke ruang pemeriksaan, di sana darahku diambil, lumayan banyak…
Sambil menunggu hasilnya, aku kembali ke tempat Kak Heru dan teman-temannya berada. Aku mendengarkan perbincangan mereka sambil sesekali menjawab pertanyaan mereka. Mereka berkata padaku bahwa sepertinya aku baik-baik saja & tidak perlu risau. Memang, aku tidak merasa takut atau gelisah akan hasilnya nanti.
Sekitar 30 menit kemudian, aku dipanggil lagi oleh konselor tadi. Aku duduk lagi di ruang konseling tadi. Ia memegang sebuah amplop yang isinya adalah hasil pemeriksaan darahku. Ia berkata begini : “Apapun hasilnya, ini adalah milik Anda. Jika hasilnya positif, dunia tidak berakhir sampai di sini. Jika hasilnya negatif, Anda harus mensyukurinya… Anda sudah siap?”. Aku mengangguk pasti.
Amplop itu aku terima dan aku buka, aku lihat tulisan di sana menyatakan bahwa dalam diriku tidak ada antigen terhadap HIV, jadi, aku sehat…!! Alhamdulillah... Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Aku keluar menuju tempat Kak Heru. Kak Heru tersenyum, “Kakak sudah menduganya, De…”
Hari itu aku merasa senang… Senang karena aku sehat, juga senang karena aku ditegur untuk bisa lebih berhati-hati dengan barang yang bisa melukai aku dan memungkinkan penularan penyakit AIDS lewat darah… dan bisa memorakporandakan hidupku…. Na’udzubillaah…
Thank you, Allah…!!
Next: Aku harus divaksinasi Hepatitis B, niii…. Buat pencegahan….!!! Kau juga ya... ;-)
No comments:
Post a Comment